PARADIGMA
ILMU KOMUNIKASI
a) Klasik
Paradigma ilmu komunikasi klasik
adalah paradigma komunikasi yang menempatkan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu-ilmu
alam dan fisika sebagai sebuah metode yang tersusun secara rapih dan sistematis
agar kita dapat menghubungkan antara logika ataupun penalaran deduktif dengan
pengamatan yang bersifat empiris dalam tujuan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat dari adanya gejala-gejala sosial yang ingin kita cari kebenarannya.Dalam
hal ini cara agar kita bisa mengetahui dengan jelas gejala sosial yang
terjadi,maka kita perlu melakukan analisa dan pengujian,contohnya melalui survei ataupun
melalui pencobaan-pencobaan.
Contohnya adalah apa yang menyebabkan suatu benda itu
bisa terapung di dalam air.Dalam hal ini untuk mengetahui masalah tersebut maka
kita harus mencari tau dahulu sebenarnya benda seperti apa yang mengapung di
dalam air tersebut.Apakah dia benda padat ataukah benda ringan.Disini kita bisa
mengamati dan mengetahui penyebab-penyebab ataupun gejala-gejala yang terjadi.
b) Kritis
Paradigma ilmu komunikasi kritis
adalah paradigma komuniksi yang menganggap bahwa ilmu sosial sebagai suatu
proses yang secara kritis berusaha mengungkap kenyataan-kenyataan serta
fenomena-fenomena sosial yang terjadi.Hal ini bertujuan membantu membentuk
suatu kesadaran sosial agar seseorang atau masyarakat dapat memperbaiki dan
merubah kondisi kehidupannya.
Contohnya adalah aksi protes yang
di lakukan oleh mahasiswa terhadap dosennya karena menganggap bahwa nilai yang
diberikan oleh dosen tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan kenyataan,padahal
mahasiswa menganggap bahwa rata-rata jawaban yang mereka berikan saat ulangan
itu sudah benar.Akan tetapi jalan keluar yang dipilih dalam aksi ini ialah
adalah komunikasi.Komunikasi dianggap sebagai alat mediasi atau jalan keluar
ketika mereka tidak bisa lagi menerima sesuatu yang terjadi.
c) Konstruktivisme
Paradigma ilmu komunikasi
konstruktivisme adalah paradigma komunikasi yang memandang bahwa ilmu sosial
itu sebagai suatu analisis sistematis terhadap adanya aksi-aksi ataupun
tindakan-tindakan sosial antara peneliti dengan subjek yang akan di
teliti.Dalam hal ini cara agar kita bisa mengetahui aksi-aksi ataupun
tindakan-tindakan sosial tersebut,maka kita bisa melakukannya melalui
pengamatan langsung,melalui pemahaman dan juga dengan mengkonstruksikan sesuatu
yang menjadi pemahaman subjek yang akan kita teliti.
Contohnya adalah seorang bayi yang belum
mengerti tata bahasa,apalagi mempelajari suara akan menangis ketika mendengar
ibunya berbicara dengan nada tinggi sambil melotot.Apa yang dilakukan oleh
ibunya,ditafsirkan sebagai eskpresi marah oleh bayi tersebut yang dilanjutkan
dengan tangisan sebagai balasannya.Penafsiran ucapan dan ekspresi wajah ibunya
menurut bayi tersebut merupakan proses komunikasi.
BAB 3 TEORI KOMUNIKASI
(Tradisi-Tradisi
Komunikasi)
1. Tradisi
Dalam Ilmu Komunikasi
Anggapan bahwa komunikasi sudah menjadi sebuah
disiplin ilmu yang mandiri sehingga dijuluki communication science tidak datang begitu saja/terjadi seketik
tanpa proses perhatian yang meningkat dari berbagai ilmuwan,akan tetapi telah
melewati batas-batas dari berbagai ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu pasti
sekalipun.Definisi-definisi & teori-teori komunikasi telah banyak dihasilkan
oleh para pakar dalam berbagai bidang kajian tersebut,menambah cakupan baik isi
maupun hubungan.
Definisi ataupun teori-teori tersebut tentu saja
berbeda satu dengan yng lain,hal ini sangat tergantung dari perspektif yang
melatar belakanginya.Ilmu komunikasi pada dasarnya menembus berbagai disiplin
ilmu,sehingga berbagai pendekatan ilmiah dilakukan untuk mengungkapkan sesuatu
yang bukan saja apa yang di tangkap panca indra tetapi lebih dari itu.
A. Tradisi
Semiotik
Keberadaan simbol menjadi penting dalam menjelaskan
fenomena komunikasi.Simbol merupakan produk budaya suatu masyarakat untuk
mengungkapkan ide-ide,makna,dan
nilai-nilai yang ada pada diri mereka.Teori-teori komunikasi yang berangkat
dari tradisi semiotic menjadi bagian yang
penting untuk menjadi perhatian.Analisis-analisis tentang
iklan,novel,sinetron,film,lirik lagu,video klip,fotografi,dan semacamnya
menjadi penting.
Tradisi semiotic
terbagi atas 3 varian,yaitu semantic
(bahasa) merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda tangan dengan
objeknya/tentang keberadaan dari tanda itu sendiri.Sintagmatic/kajian tentang hubungan antartanda,dimana tanda hamper
tidak dapat berdiri sendiri.Paradigmatic
yang melihat bagaimana sebuah tanda membedakan antara satu manusia dengan yang
lain/sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang dengan latar belakang budayanya.
Yang menjadi dasar dari semiotika adalah konsep
tentang tanda;tidak hanya bahasa & sistem kouunikasi yang tersusun oleh
tanda-tanda,melainkan dunia itu sendiri pun sejauh terkait dengan pikiran manusia.Tradisi
semiotic melahirkan banyak teori
komunikasi yang sangat brmanfaat dalam menjalin hubungan antara
manusia/lainnya,di antaranya teori informasi,teori informasi,teori tanda dari
Ferdinand de Saussure,teori linguistic
structural dari Roman Jakobson & teori lainnya.
B. Tradisi
Fenomenologi
Inti tradisi fenomenologi adalah mengamati kehidupan
dalam keseharian dalam suasana yang alamiah.Tradisi ini dapat menjelaskan
tentang khalayak dalam berinteraksi dengan media.Beberapa figure penting disini adalah James Lull,Ien Ang,dan sebagainya.
Varian dari tradisi fenomenologi ini adalah fenomenologi klasik
di pelopori oleh Edmund Husserl penemu fenomenologi modern.Husserl percaya
kebenaran hanya bisa di dapatkan
melalui pengarahan pengalaman,tapi kita harus paham bagaimana pengalaman kita
bekerja.Fenomenologi persepsi berlawanan dengan Husserl yang membatasi
fenomenologi pada objektivitas.Fenomenologi Hermeneutik aliran ini,selalu di
hubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan filosofis yang juga bisa
disebut dengan Hermeneutic of daseint
yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”.
C. Tradisi
Sibernetika
Sibernetika merupakan tradisi sistem-sistem kompleks
yang di dalamnya banyak orang saling berinteraksi,memengaruhi satu sama
lainnya.Teori – teori dalam tradisi sibernetika menjelaskan bagaimana proses
fisik,biologis,sosial,dan perilaku bekerja.Dalam sibenetika,komunikasi dipahami
sebagai sistem bagian-bagian atau variable-varibael yang saling memengaruhi satu
sama lainnya,membentuk,serta mengontrol karakter keseluruhan sistem,dan
layaknya organisme,menerima keseimbangan dan perubahan.
BAB 4 TEORI KOMUNIKASI
(SIFAT)
1. Tradisi
Sosiopsikologis
Tujuan dibalik tradisi ini adalah untuk memahami
bagaimana & mengapa setiap individu manusia berperilaku seperti yang mereka
perbuat sedangkan dalam komunikasi,imu pengetahuan dalam tradisi ini mencoba
untuk menjawab pertanyaan,”Apa yang memperkirakan bagiamana pelaku komunikasi
akan berfikir & bertindak dalam kondisi seperti ini?”
Teori Sifat
Sifat adalah sebuah kualitas/karakteristik
pembedaan,ini merupakan cara berfikir,merasakan,dan bertingkah laku yang
konsisten terhadap situasi.Mungkin yang paling di yakini oleh para psikolog
saat ini adalah bahwa perilaku di tentukan
oleh sebuah gabungan dari faktor sifat yang anda perlihatkan sebagai seorang
individu & situasinya dimana anda dapat menemukan indentitas and sendiri.
Model Faktor Sifat
Salah satu model faktor sifat yang paling terkenal
adalah model faktor sifat yang di paparkan oleh Digman.Model ini
mengidentifikasi 5 faktor umum yang dalam sebuah kombinasi menenukan sifat
setip individu dengan lebih spesifik.Lima faktor tersebt meliputi :
1) Neuroticism/kecenderungan
untuk merasakan emosi negatif& kesedihan.
2) Extraversion/kecenderungan
untuk menikmati berada dalam kelompok.
3) Opennes/kecenderungan
untuk menjadi reflektif,memiliki imajinasi,dan menjadi pemikir mandiri.
4) Agrecableness/kecenderungan
untuk menyukai dan menjadi simpatik kepada orang lain,ingin membantu orang
lain,serta untuk menghindari permusuhan.
5) Conscientiousness/kecenderungan
menjadi pribadi yang disiplin,melawan gerak hati nurani,menjadi teratur,dan
memahami penyelesaian tugas.
Teori Atribusi
Teori ini bermula dengan gagasan bahwa setiap
individu mencoba untuk memahami perilaku mereka sendiri & orang lain dengan
mengamati bagaimana sesungguhnya setiap individu berperilaku.Teori atibusi berhubungan dengan cara
kita menyimpulkan hal yang menyebabkan perilaku tersebut – perilaku kita &
perilaku orang lain.
Teori Penilaian Sosial
Teori ini berfokus pada bagaimana kita membuat
penilaian mengenai pernyataan yang kita dengan prosedur penelitian ini adalah
cara sistematis dalam kehidupan setiap hari.
Rentang penerimaan & pernolakan seseorang di
pengaruhi oleh sebuah variabl kunci keterlibatan ego.Keterlibatan ego adalah
pemahaman tentang hubungan pribadi anda dengan sebuah masalah.
2. Tradisi
Sibernetika
Teori sibernetika menekankan hubungan timbal balik
di antara semua bagian dari sebuah sistem.Tradisi ini menyajikan 2 genre teori
sibernetika.Yaitu:
1) Teori
Pnggabungan Informasi
Pendekatan penggabungan informasi adalah salah satu
model paling popular yang
menawarkan untuk
menjelaskan pembentukan informasi & perubahan sikap.Dua variabel nampaknya
memiliki peranan penting dalam memengaruhi perubahan sikap.Pertama adalah valence/arahan.Valance mengacu pada apakah informasi menukung keyakinan
anda/menyangkal mereka.
Variabel ke dua yang memengaruhi dampak dari
informasi adalah bobot yang anda berikan terhadap informasi.Bobot adalah sebuah
kegunaan dari kredibilitas.
2) Teori
Konsistensi
Semua teori konsistensi dimulai dengan dasr
pemikiran yang sama,yaitu orang lebih nyaman dengan konsistensi daripada
inkonsistensi.Konsistensi adalah prinsip aturan utama dalam proses
kognitif&
perubahan sikap yang dapat dihasilkan dari informasi yang mengacukan
keseimbangan ini.Asumsi dasar dari konsistensi adalah menghadirkan mereka
semua.Dalam bahasa sibernetika,manusia mencari homeostasis & sistem
kognitif adalah sebuah alat utama yang dapat
di gunakan untuk mencapai keseimbangan.
Tradisi Fenomenologi
Tradisi fenomenologi berkonsentrasi pada pengalaman
pribadi.Inti tradisi fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam keseharian
dalam suasana yang alamiah.Tradisi ini dapat menjelaskan khalayak dalam
berinteraksi dengan media.Proses resepsi sangat
ditentukan oleh faktor nilai nilai yang hidup dalam khlayak tersebut.Pendekatan
etnografi komunikasi menjadi penting di terapkan dalam tradisi ini.
Adapun
varian dari tradisi fenomenologi,yaitu:
a) Fenomenologi
klasik,di pelopori oleh Husserl,percaya bahwa kebenaran hanya di dapatkan
melalui pengarahan penalaman.
b) Fenomenologi
persepsi,berlawanan dengan Husserl yang membatasi fenomenologi pada
objektivitas
c) Fenomenologi
hermeneutic,selalu dihubungkan dengan
Martin Heidegger dengan landasan filosofis yang disebut dengan hermenew.
Tradisi Sosiokultural
Teori sosial & kultural menunjukkan bagaimana
pelaku komunikasi memahami diri mereka diri mereka sebagai makhluk-makhluk
kestuan dengan perbedaan – [perbedaan
individu & bagaimana perbedaan tersebut tersusun secara sosial & bukan
di tentukan oleh mekanisme psikologis/biologis yang tetap.
Teori sosial juga menyatakan bahwa sebuah sejarah
interksi sosial memberikan individu seperangkat alat bantu untuk mengalihkan
gagasan-gagasan mereka tentang siapa mereka,berdasarkan pada situasi-situasi
dimana mereka mengetahui diri mereka sendiri.Melalui interaksi,kita membangun
sebuah pemahaman yang fleksibel,tetapi pastinya tentang diri sendiri.
Interaksi
Simbolis & Pengembangan Diri
Interaksi simbolis merupakan sebuah
cara berfikir mengenai
pikiran,diri sendiri,dan
masyarakat yang telah memberi kontribusi yang besar terhadap tradisi
sosiokultural dalam teori komunikasi.George Herbert Mead dianggap sebagai
penganggas interaksionisme simbolis.IS mengajarkan bahwa manusia berinteraksi
satu sama lain sepanjang waktu,mereka berbagi pengertian untuk istilah-istilah
& tindakan-tindakan tertentu & memahami kejadian kejadian dalam cara
cara tertentu pula.
Diri sendiri merupakan sebuah objek
sosial yang penting,dijelaskan dan dipahami dengan cara yang selalu berkembang
dalam interaksi dengan orientational
others.Konsep diri anda tidak lebih dari rencana tindakan anda terhadap
diri sendiri,identitas,minat,kengganan,cita-cita,ideologi,dan penilaian diri
anda.Konsep diri memberikan sikap sikap yang menguatkan karena hal tersebut bertindak sebagai
kerangka referensi anda yang paling umum untuk menilai objek lain.
Pembentukan
Sosial Mengenai Emosi
Harre` menyatakan bahwa emosimerupakan
konsep-konsep yang tersusun,seperti aspek lain dari pengalaman manusia karena
mereka di tentukan oleh bahasa lokal & tata susunan moral dari
kebudayaan/kelomok sosial.Menurut Averill,emosi merupakan sistem kepercayaan
yang memanu pemahaman seseorang mengenai situasi.Biasanya,emosi terdiri dari
norma-norma sosial yang di peljari & aturan yang mengatur perasaan.Norma
& aturan ini memberitahu kita bagaimana menjelaskan serta menanggapi
emosi.Bagaimana sebuah emosi di namai disebut apa emosi tersebut adalah
penolong dalam bagaimana emosi di alami.
Averill menyebut emosi sebagai
sindrom yang diartikan sebagai kelompok-kelompok/susunan susunan respons yang
berjalan beriringan.Sindrom emosional terbentuk secara sosial karena manusia
belajar melalui interksi mengenai kelompok perilaku tertentu apa yang harus di
ambil untuk mengartikan & bagaimana menunjukkan sebuah emosi
tertentu.Setiap pengalaman emosi memiliki sebuah objek dimana emosi di arhkan
& setiap memiliki cakupan objek
yang terbatas.
BAB 6 TEORI
KOMUNIKASI
(PERCAKAPAN)
A.
Tradisi
Sosiopsikologis
Teori-teori sosiopsikologis berfokus pada pengerahan
variabel-variabel yang memengaruhi perilaku kita dalam interaksi.Ada 2 tema yang
muncul di dalam bidang ini.Pertama,para peneliti berfokus pada kondisi-kondisi
di mana setiap individu mengatur ketidak pastian tentang orang lain,termasuk
bagaimana memperoleh informasi tentang orang lain.Tema kedua dari karya
sosiopsikologis yang berkenaan dengan percakapan,melibatkan
organisasi,koordinasi,dan menghubungkan perilaku sebagai bagian dari interaksi.
Mengelola
Ketidakpastian & Kecemasan
Karya Charles Berger William Gudgruast. Teori ini
berhubungan dengan mengumpulkan informasi tentang orang lain,mengapa kita
melakukannya & hasil apa yang di dapatkan ketika melakukannya.
Teori
Pengurangan Ketidakpastian
Teori ini membahas proses dasar tentang bagaimana kita
mengenal orang lain.Menurut Berger,ketika berkomunikasi,kita membuat rencana
untuk mencapai tujuan.Berger menyatakan beberapa cara untuk mendapatkan
informasi tentang orang lain.Strategi pasif adalah reaktivitas
pengamatan.Individu benar-benar diamati ketika melakukan sesuatu reaksi dalam
situasi tertentu.Strategi aktif mengenai informasi mencakup menanyai orang lain
tentang orang yang dituju & manipulasi lingkungan yang memungkinkan orang
tersebut untuk strategi interaktif menangkap introgasi & pengungkapan diri.
Pengelolaan
Ketidakpastian Kecemasan
William
Gudykuast & koleganya telah memperluas karya Berger dengan melihat pada
ketidakpastian & kecemasan dalam situasi interektual,kebudayaan dengan
konteks yang tinggi sangat mengandalkan keseluruhan situasi untuk menafsirkan
kejadian & kebudayaan dengan konteks rendah lebih mengandalkan pada isi
verbal yang jelas dari pesan-pesan.
Akomodasi
& Adaptasi
Disini kami melihat pada proyek besar yang membahas dalam
masalah ini.Akomodasi interaksi,adaptasi teori,expentory, adaptasi teori,dan interpersonal
deception theory.
1.Teori Akomodasi
Teori ini dirumuskan oleh Howard Giles & koleganya
menjelaskan bagaimana & kenapa kita menyesuaikan perilaku komunikasi
terhadap tindakan orang lain.Giles dan koleganya telah menetapkan sebuah
pengamatan umum bahwa para pelaku
komunikasi sering kali sering meniru perilaku. Mereka menyebutnya pemusatan(convergence),atau
penyamaan.Kebalikannya,pelebaran (divergence) atau pemisahan terjadi ketika
pembicara mulai melebih-lebihkan perbedaan mereka.
2.Teori Adaptasi
Para peneliti ini melihat bahwa para pelaku komunikasi
memiliki sejenis sinkronisasi interaksional atau pola maju mndur yang
teratur.Menurut Burgoon dan rekan-rekannya,ketika anda mulai berkomunikasi
dengan orang lain,anda memiliki sebuah
pemikiran kasar tentang apa yang akan terjadi.Walaupun manfaat dari pemusatan
berbicara bisa besar,demikian juga dengan harganya.Pemusatan memerlukan upaya
& hal ini dapat berarti hilangnya jati diri pribadi jika dilakukan dengan
keras.
B.Tradisi Sosiokiltural
Disini,kita
bertemu dengan penjelasan-penjelasan dari pemahaman apa yang dibuat atau
dibangun dalam percakapan,bagaimana makna muncul dalam percakapan,dan bagaimana
simbol-simbol diartikan melalui interaksi.Teori-teori ini memberitahu kita
tentang tema percakapan apa yang menyatukan manusia dan bagaimana pelaku
percakapan berbagi makna,dan juga berfokus pada bagaimana pelaku komunikasi
bekerja sama dalam sebuah cara yang tersusun untukmengatur pembicaraan mereka.
Interakasionisme
Simbolis
Interaksionisme simbolis berfokus pada cara-cara manusia
membentuk makna dan susunan dalam masyarakat melalui percakapan.George Herbert
Mead biasanya dianggap sebagai pendiri gerakan interaksionisme simbolis dan
karyanya benar-benar membentuk inti dari Chicago School.Herbert Blumer,teladan
penting bagi Mead,menemukan istilah interaksionisme simbolis,sebuah pernyataan
yang Mead sendiri belum pernah menggunakannya. Tiga konsep utama dalam teori
Mead ditangkap dalam judul karyanya yang paling terkenal,yaitu masyarakat,diri
sendiri,dan pikiran.
BAB 7 TEORI KOMUNIKASI
(HUBUNGAN)
A.Tradisi Sibernetika
Tradisi
ini memiliki pengaruh yang sangat penting dalam cara berfikir para akademisi
komunikasi tentang hubungan.Hubungan bukanlah entitas statis yang tidak pernah
berubah.Hubungan terdiri atas pola-pola sibernetika interaksi kata-kata &
tindakan seseorang memberi pengaruh pada bagaimana orang lain merespons,kita
harus mengubah apa yang kita lakukn & katakan bagaimana berdasarkan reaksi
orang lain.Cara lain untuk memikirkan hal ini menggunakan istilah-istilah sibernetika
yang kental adalah dengan terus mengubah perilaku kita terima dari orang lain
& dalam sebuah hubungan,kedua pihak melakukannya secara bersama-sama.
Pola – pola
Hubungan Interaksi
Karya
dari Gregory Paterson,Paul Watzlawick,dan para kolega mereka pada tahun tahun
awal penelitian komunikasi interpersonal telah menentukan dasar bagi cara para
akademisi komunikasi melakukan pendekatan pada penelitian tentang hubungan.
Ada 2 tipe pola yang penting bagi Palo Alto Group untuk
menggambarkan gagasan ini.Jika 2 orang saling merespons dengan cara yang sama
mereka dikatakan terlibat dalam sebuah hubungan simetris.Hubungan simetris
tidak selalu berupa pertentangan kekuasaan.Kedua pelaku dapat saja memberi
tanggapan pasif,tanggapan balasan,atau malah keduanya saling menjaga.
Tipe yang hubungan ke 2 adalah pelengkapan.Dalam hubungan
ini,pelaku komunikasi merespons dengan cara yang berlawanan.Ketika seseorang
bersifat mendominasi,yang lain mematuhinya;ketika seseorang bersifat
argumentatif,yang lainnya diam;ketika seseorang menjaga,yang lain menerimanya.
B.Tradisi Sosiopssikologis
Karya dalam tradisi sosiopsikologis sangat bergantung
pada menggolongkan serta mengarakteriskan individu & hubungan.Karya ini
mengandalkan pengukuran & analisis
variabel
sebagai cara untuk menilai seperti apa manusia dalam
sebuah hubungan & juga seperti apa hubungan itu sendiri.
Teori Penetrasi Sosial
Penetrasi
sosial hadir untuk mengidentifikasi proses peningkatan pengungkapan &
keintiman dalam sebuah hubungan srta menghadirkan sebuah teori tentang
hubungan. Didorong oleh karya dari Irwin Altman & Dalmas Taylor,teori
penetrasi sosial menggerakkan sebuah tradisi penelitian lama dalam pengembangan
hubungan.
Lebih dari sekedar gerak lurus dari pribadi menuju
keterbukaan,pengembangan hubungan dapat dilihat sebagai penggunaan siklus
stabilitas dan perubahan karena pasangan mengatur kebutuhan kontradiksinya untuk
keterdugaan dan keluwesan. Altman dan koleganya mengembangkan gagasan
keterbukaan dan ketertutupan untuk mnjelaskan kerumitan hubungan.
Ketika membentuk identitas sebuah hubungan,perbedaan
budaya sebenarnya terlihat jelas dan mereka akan menemukan diri merek terlibat
dalam komunikasi interkultural ketika mereka mempertimbangkan aspek-aspek
budaya dari hubungan mereka.
Komentar
Posting Komentar